Proses pasca panen kopi itu penting banget loh buat menentukan kualitas akhir biji kopi. Setelah buah kopi di petik, semuanya belum selesai malah justru baru mulai.
Pasca panen ini mencakup serangkaian tahapan yang harus dilalui sebelum kopi siap di seduh. Jadi bukan cuma soal panen, tapi juga pengolahan setelahnya.
Kalau tahapan pasca panennya di lakukan dengan baik, rasa kopi bisa maksimal. Tapi kalau asal-asalan, ya bisa merusak cita rasa yang harusnya enak banget.
1. Tahap Pertama, Sortasi Buah Kopi
Setelah panen, buah kopi langsung di sortir. Ini penting loh, karena buah kopi yang matang dan mentah enggak bisa di campur. Bikin hasil akhirnya jadi enggak konsisten.
Sortasinya biasanya di lakukan manual pakai tangan, biar lebih teliti. Buah yang bagus di sisihkan, sedangkan yang busuk atau cacat di buang.
Kenapa segitunya? Karena satu buah kopi yang rusak aja bisa pengaruh ke aroma dan rasa seluruh batch. Jadi, tahap ini enggak boleh di lewatkan.
2. Penentuan Metode Pengolahan
Setelah sortir, petani akan memilih metode pengolahan. Biasanya ada tiga: kering (natural), basah (full wash), dan semi-wash (honey process).
Pilihan metode ini tergantung kondisi cuaca, ketersediaan air, sampai karakter rasa yang di inginkan. Misalnya, natural cocok buat rasa fruity, full wash buat clean taste.
Setiap metode punya tahapan yang beda-beda, tapi tujuannya sama: memisahkan biji dari kulit dan lendirnya secara efisien dan bersih.
3. Fermentasi dan Pencucian Biji
Kalau pakai metode basah, setelah kopi di kupas kulitnya, bijinya di fermentasi dulu. Biasanya 12-36 jam, tergantung suhu dan kelembaban.
Proses ini buat ngilangin sisa lendir yang masih nempel di biji kopi. Setelah fermentasi selesai, biji langsung di cuci sampai benar-benar bersih.
Tahapan ini krusial loh. Kalau fermentasinya kurang atau kebanyakan, bisa ngaruh banget ke cita rasa kopi. Harus benar-benar di kontrol.
4. Penjemuran Sampai Kadar Air Turun
Setelah pencucian atau kalau pakai metode natural, biji kopi di jemur. Tujuannya biar kadar air dalam biji turun jadi sekitar 11-12%.
Penjemuran biasanya pakai para-para bambu atau lantai semen. Biji harus sering di balik biar keringnya rata dan enggak tumbuh jamur.
Ini juga tahap yang butuh kesabaran. Bisa sampai dua minggu tergantung cuaca. Kalau di jemur buru-buru, nanti kadar airnya enggak stabil.
5. Penyimpanan dan Resting
Kalau sudah kering, kopi masuk tahap resting atau penyimpanan. Biji kopi di simpan dalam karung goni di tempat yang sejuk dan kering.
Tujuannya biar karakter rasa kopinya stabil dulu sebelum masuk ke proses roasting. Biasanya resting ini butuh waktu sekitar 30 hari.
Tanpa tahap ini, biji kopi bisa punya rasa yang belum matang atau kurang nendang. Jadi, jangan remehkan bagian penyimpanan ya!
6. Proses Terakhir, Sortasi Green Bean
Sebelum dijual atau di sangrai, biji kopi dikupas dari kulit tanduknya. Nah, hasilnya disebut green bean atau biji kopi hijau.
Green bean ini masih harus di sortir lagi. Dipisahkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk. Yang cacat langsung di keluarin.
Tahapan akhir ini nentuin banget buat kopi specialty. Kalau sortasinya rapi, hasil seduhannya pun bisa lebih clean dan konsisten.
Kesimpulan
Dari awal sortir sampai ke penyimpanan, proses pasca panen kopi itu ternyata panjang dan detail banget ya. Enggak heran kalau hasil akhirnya bisa beda jauh tergantung gimana prosesnya di jalankan.
Jadi, mulai sekarang kalau kamu ngopi, jangan cuma lihat dari rasa aja. Ingat juga proses panjang yang udah dilewatin si biji kopi itu. Biar makin menghargai, dan tentu aja… makin menikmati!